Peranan dan Fungsi Bahasa
Pengertian Bahasa
Bahasa berarti sistem
lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh semua orang atau anggota
masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri dalam
bentuk percakapan yang baik, tingkah laku yang baik, sopan santun yang baik.
Pengertian Bahasa Menurut Para Ahli
Sahabat pembaca, untuk mampu
membangun pemahaman terbaik mengenai definisi bahasa, bagaimana kalau kita
lihat tentang bagaimana para ahli mendefinisikan Bahasa? Lalu tentu saja
menarik kesimpulan atau merekonstruksi pemahaman terbaik di benak kita? Baik,
ini dia beberapa pengertian bahasa menurut para ahli.
1. Menurut Mc.
Carthy, bahasa adalah praktik yang paling tepat untuk mengembangkan
kemampuan berpikir.
2. Menurut William
A. Haviland, Bahasa adalah suatu sistem bunyi yang jika digabungkan
menurut aturan tertentu menimbulkan arti yang dapat ditangkap oleh semua orang
yang berbicara dalam bahasa itu.
3. Menurut Wibowo (2001),
Bahasa adalah sistem simbol bunyi yang bermakna dan berartikulasi (dihasilkan
oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan konvensional, yang dipakai sebagai
alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan
pikiran.
4. Menurut Keraf
Smarapradhipa (2005), ia memberikan dua pengertian mengani bahasa,
yakni 1) menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat
berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia; 2) Bahasa adalah
sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang
bersifat arbitrer.
5. Menurut Mackey (1986),
bahasa adalah suatu bentuk dan bukan suatu keadaan (lenguage may be form and
not matter) atau sesuatu sistem lambang bunyi yang arbitrer, atau juga suatu
sistem dari sekian banyak sistem-sistem, suatu sistem dari suatu tatanan atau
suatu tatanan dalam sistem-sistem.
Fungsi Bahasa
Fungsi umum bahasa,
dilihat dari tujuan penggunaannya berikut ini adalah beberapa fungsi bahasa:
1. Dalam tujuan praktis, bahasa berfungsi untuk
melakukan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari.
2. Dalam tujuan artistik, bahasa yang diolah,
dan dirangkaikan dengan indah dapat berfungsi sebagai media pemuasan rasa
estetis manusia.
3. Dalam tujuan
pembelajaran, bahasa merupakan media untuk mempelajari berbagai pengetahuan, baik yang
berada pada lingkup bahasa itu sendiri, ataupun diluar bahasa.
4. Dalam tujuan filologis, bahasa berfungsi
untuk mempelajari naskah-naskah tua guna menyelidiki latar belakang sejarah
manusia, kebudayaan dan adat-istiadat, serta perkembangan bahasa itu sendiri.
5. Bahasa juga berfungsi
dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam bidang teknologi
sendiri, bahasa juga digunakan pada konsep kecerdasan buatan.
Sementara, jika ditilik
dari sudut pandang penutur, pendengar, topik, kode dan amanat pembicaraan, maka
sedikitnya ada enam fungsi bahasa yakni sebagai berikut:
· Fungsi Personal (Pribadi)
· Fungsi Direktif
· Fungsi Fatik
· Fungsi Referensial
· Fungsi Metalingual atau
Metalinguistik
· Fungsi Imajinatif
Ragam dan Laras Bahasa
Pengertian Ragam dan Laras
Pengertian Ragam Bahasa
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda
menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang
yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara (Bachman, 1990). Ragam bahasa
yang oleh penuturnya dianggap sebagai ragam yang baik (mempunyai prestise
tinggi), yang biasa digunakan di kalangan terdidik, di dalam karya ilmiah
(karangan teknis, perundang-undangan), di dalam suasana resmi, atau di dalam
surat menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut ragam bahasa baku atau ragam
bahasa resmi.
Pengertian Laras Bahasa
laras bahasa adalah kesesuaian antara bahasa
dan pemakaianya.dalam hal ini kita mengenal iklan, laras ilmiah,laras
populer,laras featue,laras komik,laras sastra, yang masih dapat di bagi atas
laras cerpen, laras puisi,laras novel, dan sebagainya.
Macam-macam Ragam Bahasa
Yaitu bisa dibagi 3 berdasarkan media,cara pandang penutur, dan topik
pembicaraan.
1. Ragam bahasa berdasarkan media
a. Ragam bahasa Media (Lisan)
Ragam bahasa baku lisan didukung oleh situasi pemakaian sehingga
kemungkinan besar terjadi pelesapan kalimat.
Namun hal itu tidak mengurangi ciri kebakuannya. Walaupun demikian
ketepatan dalam pilihan kata dan bentuk kata serta kelengkapan kalimat dan
unsur-unsur didalam struktur kalimat tidak menjadi ciri kebakuan dalam ragam
baku lisan karena situasi dan kondisi pembicara menjadi pendukung didalam
memahami makna gagasan yang disampaikan secara lisan.
Pembicara lisan dalam situasi formal berbeda tuntutan kaidah kebakuannya
dengan pembicara lisan dalam situasi tidak formal atau santai. Jika ragam
bahasa dituliskan, ragam bahasa itu tidak bisa disebut ragam bahasa tulis,
tetapi tetap disebut sebagai ragam lisan. Oleh karena itu, bahasa yang dilihat
dari ciri-cirinya tidak menunjukan cir-ciri ragam tulis, walaupun
direalisasikan dengan tulisan, ragam bahasa serupa itu tidak dapat
dikatakan sebagai ragam tulis. Kedua ragam itu masing-masing adapun ciri dari
keduanya:
Ciri-ciri ragam lisan:
· Memerlukan orang kedua/teman bicara.
· Tergantung kondisi, ruang, dan waktu.
· Tidak harus memperhatikan gramatikal, hanya
perlu intonasi serta bahasa tubuh.
· Berlangsung cepat
b.Ragam Tulis
Dalam penggunaan ragam bahasa baku tulisan makna kalimat yang diungkapkan
nya ditunjang oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi
pelesapan unsur kalomat. Oleh karrena itu, penggunaan ragam baku tulis
diperlukan kecermatan dan ketepatan dalam pemilihan kata, penerapan kaidah
ejaan, struktur bentuk katadan struktur kalimat, serta kelengkapaan unsur-unsur
bahasa di dalam struktur kalimat.
Ciri-ciri ragam tulis:
1. Tidak memerlukan orang kedua/teman bicara;
2. Tidak tergantung kondisi, situasi & ruang serta
waktu;
3. Harus memperhatikan unsur gramatikal;
4. Berlangsung lambat;
5. Selalu memakai alat bantu;
6. Kesalahan tidak dapat langsung dikoreksi;
7. Tidak dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik muka,
hanya terbantu dengan tanda baca.
Contohnya: “Saya sudah membaca
buku itu”.
Perbedaan antara ragam lisan dan tulisan (berdasarkan tata bahasa dan kosa
kata ) :
Tata Bahasa :
a. Ragam Bahasa lisan
1) Nia sedang baca surat kabar.
2) Ari mau nulis surat.
3) Tapi kau tak boleh menolak lamaran itu.
b. Ragam bahasa tulisan.
1) Nia sedang membaca surat kabar.
2) Ari mau menulis surat.
3) Namun, engkau tidak boleh menolak lamaran
itu.
Kosa kata :
a. Ragam bahasa lisan
1) Ariani bilang kalau kita harus belajar.
2) Kita harus bikin karya tulis.
3) Rasanya masih terlalu pagi buat saya, Pak
b. Ragam bahasa tulisan
1) Ariani mengatakan bahwa kita harus belajar.
2) Kita harus membuat karya tulis.
3) Rasanya masih telalu muda bagi saya, Pak.
2.Ragam bahasa Indonesia dari cara pandang penutur.Berdasarkan cara pandang
penutur, ragam bahasa indonesia terdiri dari ragam dialek, ragam terpelajar,
ragam resmi dan ragam tak resmi.
Contoh:
Ragam dialek : “Gue udah baca itu buku ”
Ragam terpelajar : “Saya sudah membaca buku itu”
Ragam resmi : “Saya sudah mmbaca buku itu”
Ragam tak resmi : “Saya sudah baca buku itu”
3.Ragam bahasa Indonesia menurut topik pembicaraan.Berdasarkan topik
pembicaraan, ragam bahasa terdiri dari ragam bahasa ilmiah, ragam hukum, ragam
bisnis, ragam agama, ragam sosial, ragam kedokteran dan ragam sastra.
Ragam hukum : Dia dihukum karena melakukan tindak pidana.
Ragam bisnis : Setiap pembelian diatas nilai tertentu
akan diberikan diskon.
Ragam sastra : Cerita itu menggunakan Flashback.
Ragam kedokteran: Anak itu menderita penyakit kuorsior
Pendapat Tentang Ragam bahasa Di Indonesia
Di Indonesia ragam
bahasa yang digunakan sama dengan ragam bahasa pada umum nya,yakni variasi
bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan,
menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut
medium pembicara. hanya saja belakangan ini muali tampak sedikit berubah dari
ragam bahasa yang baik, terutama di kalangan remaja, remaja kerap kali tidak
menghiraukan lawan bicaranya, terkadang beberapa remaja masa kini, sudah
emnganggap lawan bicara yang lbih tua sepadan/mreka anggap sebagai teman
seumuran, padahal seharusnya yang lbih muda jauh lbih menghormati dan lbih
sopan ktika berbicara dengan yang lbih tua.